Mahakarya Inspirasi Kehidupan

dok pri foto desa

Inspirasi bisa hadir kapan saja.

Mengalir dan lahir dari pemaknaan tentang sesuatu yang tertangkap indra kita.

Kadang kala hadir dari rekaman kenangan masa lalu 

Hadir sekejap mata terekam dalam hati jiwa dan pikiran kita 

Lalu mesti bagaimana saat dia hadir sekejap mata 

Bersegera mengambil pena corat - coret agar dia tak lari dari dekapan kita

Seringkali memory kita terbatas, lalu dia akan hilang jika tak segera ditangkap tertumpuk berbagai masalah kehidupan

Kehadirannya sering kali datang tanpa kita rencana, suka - suka , hembusan angin syahdu bisa menjadi inspirasi 

Tertuang dalam lembaran, mengalir bersumber dari buah pikiran tanpa beban

Menulis inspirasi bebas ,melepas jiwa dari himpitan sesaknya dunia

Menarik nafas, merasakan alirannya mendesah, menyusup,  menjalar memberikan kehidupan

Menapaki episode demi episode dalam kehidupan walau penuh luka dan hempasan

Kegalauan rasa gundah, kekhawatiran tumbuh menginspirasi dalam penghayatan

Lalu lalang kesibukan dunia, kadang kala menyesakkan, penat , gerah , menyebalkan

Pagi itu, saat itu ,waktu dulu hadir menjadi kisah inspirasi hidup perjalanan dimensi pendewasaan, kerasnya perjuangan 

Mengurai kembali rekaman demi rekaman merangkum menuang goresan menjadi cerita hidup manusia

Kehidupan itu keras namun tak mampu Aku menolaknya, bertahan harus, penuh luka pasti , namun percaya nilai sebuah keindahan dibalik luka, kecemasan tercipta agar Aku sadar untuk bergantung sepenuhnya pada Sang Pencipta

Berbisik hati, " Tuhan tiada yang paling mengerti diriku selain Engkau yang menciptaku"

Kuputuskan menikmati karyaMu, mengobati luka, berhenti sejenak mengatur kekuatan, menyesap energi yang Kau tebarkan, menghayati Kuasa Mu dalam kelemahanku

Pagi sebelum matahari terbit Ak berangkat meninggalkan rumah, sengaja kupilih waktu mahakarya terindah terlahir diwaktu pagi

Hanya hal kecil yang paling kutakutkan mengantuk saat berkendara, tak masalah 

Berhentinya sejenak di Pematang Sawah, di Pinggir Jalan, di Masjid, di Gardu Pos Ronda bisa ku lakukan saat mata tak lagi mau berkompromi 

Rasa lelah , penat , jenuh bisa menyerang kapan saja tak kenal waktu, siang , malam , saat hujan , saat panas

Kuhibur diriku dengan menyisir Jalan Desa, pilihan penyejuk jiwa

Jalan desa sejuk nan mempesona hadir memanjakan mata lelah, membasahi gelora, denyut nadi mengisi aliran setiap tetes nafas

Udara pagi berbalut embun tipis menyisakan titik air pada bulu mata, membasahi lembut wajah 

Petani berjalan dipematang sambil membawa cangkul, dingin udara pagi, kabut tak menyurutkan langkah kaki mereka

Perempuan perempuan desa membawa bakul , cerek sebagai bekal kala siang menjelma

Perempuan desa akar penopang keluarga, berjalan beriringan bersenda gurau melewati pematang diantara bulir- bulir padi

Sengaja kuberhenti menikmati pemandangan laksana lukisan Sang Maestro 

Nampak dari kejauhan bunga pohon jati bermekaran menandakan proses kehidupan dimulai

Mata dewa menyembul dibalik awan memberikan rasa hangat, dari dinginnya bumi  

Hamparan padi bak permadani hijau ratusan kilometer 

Intisari kehidupan menghangatkan bumi penumbuh cikal bakal kehidupan baru

Suara gemericik air diantara pematang, nyanyian kodok, siulan burung menambah decak kekaguman 

Tuhan seindah inikah karya Mu menghampar dihadapan hambamu yang banyak dosa 

Betapa kecil diriku dihadapan Mu. lalu masih pantaskah diri dihadapan Mu 

Goresan pena seakan tak mampu melukiskan ciptaan Mu 

Alam Raya keindahanmu menjadi inspirasi penyejuk jiwa 

Catatan kering tertumpah tinta merangkai kata tak kuasa takjub, menghamba pada Mu

Berbisik hati hanya Kau Yang Maha Tau, yang paling mengerti diriku melebihi siapapun

Duhai Tuhan bulan Maret ini bulan berat bagi kami 

Titik terendah menjalani hari - hari meniti asa dalam pengharapan bulan demi bulan

Kami butuh kekuatan untuk bertahan ,melewati jalanan berliku, tanjakan bahkan jalanan landai sekalipun

Keyakinan kami menyatu luruh bersama lukisan bumi yang kau cipta dengan sempurna 

Bersama awan putih menggulung - gulung melangit doa - doa menembus cakrawala

 


  







Posting Komentar

20 Komentar

  1. Gagasan sekejap berkelebat di benak, lalu lenyap tanpa bayang, jika tidak segera dicatat.

    BalasHapus
  2. Diksinya maknyus .... Mbsk Nita.

    BalasHapus
  3. Untaian katanya menarik dan sendu, Mbak Nita. Selamat malam dan selamat istirahat.

    BalasHapus
  4. Bagus banget kata katanya kak.. ngena banget

    BalasHapus
  5. "kekhawatiran tumbuh menginspirasi" Wow. Keren ini menyentuh sekali. Salam, Bu.

    BalasHapus