Diseminasi Aksi Nyata Budaya Positif Modul 1.4


Implementasi  Penerapan Budaya Positif Di Sekolah Melalui Keyakinan Kelas Di SDN Ajung 03 Kec. Ajung


A. Latar Belakang 

Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman akan membuat peserta didik betah belajar di sekolah.
Budaya positif adalah pembiasaan-pembiasaan perilaku positif yang kita terapkan di kelas maupun di lingkungan sekolah didalamnya mengandung nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan - kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab.

        Budaya positif dapat kita gali dari hal-hal kecil yang sudah dilakukan oleh siswa, maupun pembiasaan yang sudah dilaksanakan di sekolah 
Budaya positif ini meliputi disiplin positif, posisi kontrol guru sebagai manager, pengurangan hukuman dan pemberian reward secara bertahap, pembentukan keyakinan kelas, pemahaman akan kebutuhan dasar peserta didik, dan penyelesaian masalah menggunakan segitiga restitusi.

Penerapan budaya positf disekolah merupakan salah satu aksi nyata yang dapat membantu dalam transformasi pendidikan Indonesia. 
Penerapan budaya positif ini tidak bisa dilakukan tanpa dukungan dari semua elemen yang ada di sekolah. Dengan penerapan budaya positif ini diharapkan dapat mewujudkan visi sekolah dan membentuk karakter murid dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Salah satu langkah membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas, menerapkan posisi kontrol guru sebagai manajer dan penerapan segitiga restitusi.
Sehingga siswa memiliki keyakinan dan kesadaran akan penerapan disiplin berdasarkan motivasi internal
Untuk memulai penanaman budaya positif di sekolah saya mencoba menerapkannya pada kelas saya sendiri sebagai aksi nyata maka saya mulai membentuk keyakinan kelas bersama murid dengan tahapan - tahapan membuat keyakinan kelas dimulai dengan curah pendapat untuk mengetahui harapan juga kebutuhan murid dikelas. 

Saya mulai menghilangkan hukuman juga pemberian hadiah untuk menghilangkan pengaruh eksternal agar kesadaran internal murid tumbuh dan berkembang, dan saya memilih opsi menggunakan penyelesaian masalah dengan Segitiga Restitusi ketika dihadapkan pada permasalahan yang terjadi di sekolah, memang proses ini tidak instant dan langsung terlihat pengaruhnya terhadap murid namun secara perlahan mampu menggugah kesadaran murid tentang budaya positif dan secara perlahan terjadi perubahan yang signifikan setelah berlangsung selama beberapa pekan.

Anak - anak mulai tumbuh kesadaran terhadap dirinya atas kesalahan yang sudah diperbuat dan secara sadar mau bertanggungjawab. Murid juga mulai betah belajar di lingkungan sekolah.
Jika keadaan ini terus berlangsung secara berkesinambungan maka tujuan pendidikan nasional mewujudkan profil pelajar pancasila akan benar - benar terwujud 

Melihat hasil signifikan yang positif tersebut, Saya merasa praktik baik ini harus dibagikan agar penerapan budaya positif tidak hanya berhenti dikelas saya. 
Sebagai lanjutan rangkaian kegiatan Pendampingan Individu Visi dan Prakarsa Perubahan saya mengambil inisiatif untuk melaksanakan kegiatan Diseminasi Penerapan Budaya Positif di SDN Ajung 03 pada Dewan Guru SDN Ajung 03 Kecamatan Ajung 

B. Tujuan 

1. Memahami konsep dan tujuan pelaksanaan budaya positif dikelas dan sekolah 
2. Penerapan posisi kontrol guru sebagai manajer
3. Menumbuhkan budaya positif dengan kesepakatan kelas
4. Mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada diri murid dalam kegiatan pembelajaran
5. Menumbuhkan budaya positif dengan menanamkan nilai kebajikan yaitu keyakinan dan kesepakatan kelas yang sudah di buat
6. Menumbuhkan motivasi intrinsik murid
7. Meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri murid untuk mengemukakan
pendapat mengenai gambaran kelas yang diinginkan 
8. Mengajarkan murid mencari solusi dari suatu permasalahan

C. Tolok Ukur 

1. Peserta didik mampu membuat kesepakatan dan keyakinan kelas sesuai dengan nilai - nilai Profil Pelajar Pancasila
2. Peserta didik mampu menjalankan kesepakatan yang telah dibuat dengan penuh tanggungjawab.
3. Peserta didik mampu menunjukkan perubahan perilaku sebagai pembelajaran atas masalah yang pernah dihadapinya
5. Peserta didik dan guru mampu melaksanakan budaya positif ( keyakinan kelas dan segitiga restitusi ) secara konsisten

D. Linimasa 

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya ialah :

1. Menghadap Kepala Sekolah untuk menjelaskan pentingnya penanaman Budaya positif dan keyakinan kelas di sekolah, serta meminta izin untuk menerapkan praktik pembentukan kesepakatan/keyakinan kelas, posisi kontrol guru sebagai manajer, dan segitiga restitusi
2. Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang telah disepakati selanjutnya ditandatangani seluruh warga kelas dan dipasang di dinding kelas.
3. Membiasakan dan menumbuhkan penerapan kesepakatan/keyakinan kelas.
4. Praktik penerapan 5 posisi kontrol guru 
5. Praktik segitiga restitusi.
6. Merefleksi dan mengevaluasi kesepakatan/keyakinan kelas yang telah dibuat, hasil praktik posisi kontrol guru, dan hasil segitiga restitusi.
7. Berbagi pemahaman dan pengalaman dalam menerapkan budaya positif kepada teman sejawat

E. Dukungan yang Dibutuhkan  

Dukungan dari seluruh warga sekolah serta partisipasi aktif orang tua di rumah dalam membiasakan budaya positif. 
Dedikasi seluruh warga sekolah sebagai role model/ teladan bagi peserta didik dalam menanamkan
budaya positif di sekolah . 
Kolaborasi seluruh warga sekolah dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah.

F. Hasil Kegiatan Aksi Nyata 

Adapun hasil dari kegiatan diseminasi yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Guru di SDN Ajung 03 memahami konsep Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi ditunjukkan dengan adanya respon positif pada sesi tanya jawab tentang hukuman dan kuis  pada saat pelaksanaan diseminasi 

2. Guru di SDN Ajung 03 memahami 5 Posisi Kontrol Guru dengan melihat video 5 posisi kontrol yang diputar saat kegiatan diseminasi 

3. Guru di SDN Ajung 03 memahami bagaimana cara pengaplikasian penerapan budaya positif di kelas dengan ditunjukkan contoh aksi nyata kegiatan pembuatan keyakinan kelas yang sudah dilaksanakan melalui video dan foto - foto kegiatan 


G. Evaluasi dan Refleksi Kegiatan Aksi Nyata 

Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan berjalan lancar dengan dukungan bapak Kepala Sekolah yang juga ikut menggerakkan guru di SDN Ajung 03 
2. Peserta kegiatan diseminasi menunjukkan respon positif terhadap kegiatan tersebut, meskipun ada sebagian guru lain kurang fokus karena kegiatan diseminasi ini dilakukan sepulang sekolah.

H. Rencana Perbaikan  

Rencana saya ke depan akan terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada anak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman 

Besar harapan kami akan terus adanya perbaikan dalam mengimplementasikan Budaya Positif di sekolah. 
Kami terus melakukan kolaborasi bersama Kepala Sekolah, teman CGP dari sekolah lain
Serta berupaya terus dapat mengimplementasikan Budaya Positif di sekolah melalui keyakinan kelas demi terwujudnya visi dan misi dalam mencetak generasi yang berjiwa Profil Pelajar Pancasila.

Full Kegiatan bisa ditonton pada link berikut  DISINI

( https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/463624)


Keyakinan Kelas 4A 

Penandatanganan oleh warga kelas 4A


Kegiatan Diseminasi 


Umpan balik rekan sejawat



Salam Guru Penggerak 


Posting Komentar

1 Komentar

  1. Semoga penerapan dilapangkan sesuai dengan yg diharapkan... Semoga semakin byk LG ide2 kreatif dlm kreasi pembelajaran

    BalasHapus