Cerpen Tentang Hari Guru Nasional Inspiratif dan Penuh Semangat Menyentuh Hati

Cerpen Tentang Hari Guru Nasional Inspiratif dan Penuh Semangat

Ketika kita menyampaikan sesuatu dengan musik, itu tidak terdengar seperti seorang guru yang berbicara di depan kelas.  ( Jerinx )


Halo sobat nitamarelda.com dimanapun berada beberapa hari kedepan kita akan merayakan Hari Guru Nasional 2022

Apakah kalian sudah mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional kepada guru kalian tercinta ?

Ucapan sederhana namun memberikan kesan bermakna secuil kata sebagai bentuk apresiasi kepada jasa guru kalian akan memberikan kesan mendalam yang akan membuat guru bahagia dihari yang bahagia yaitu Hari Guru Nasional 

Semoga kalian semua selalu ingat akan jasa guru kalian 

Sebagai penghargaan kepada Guru karena kita semua belajar bersama guru maka nitamarelda.com ingin menghadirkan cerpen tema Hari Guru Nasional  berisikan motivasi dan inspirasi guru dalam membangun pemikiran untuk masa depan para siswa nya  


Cerpen Tentang Hari Guru:  Nasehat Berharga  



Tepat pukul 11.10 suara masjid berbunyi sebagai penanda adzan dhuhur dimulai

maklum sekolah kami memang dekat dengan  masjid besar. 


Murid – murid berhamburan keluar meninggalkan pelajaran yang masih  berlangsung 

 

Seketika terlihat antrian para murid dan guru mengambil wudhu sebagai ritual rutin sebelum menjalankan sholat berjamaah sebelum kemudian kembali ke kelas melanjutkan waktu pelajaran 


Hari ini cuaca memang cukup panas  sehingga saat dikelaspun peluhku bercucuran, padahal dua kipas angin besar sudah dihidupkan namun tetap saja rasa gerah menyerang


Sesaat kelas menjadi gaduh sambil menunggu Bu Risma guru kelas kami kembali mengisi kelas setelah sholat berjamaah dari masjid,  padahal tugas IPA belum tuntas kami selesaikan 


Vina teman sebangku yang kebetulan rumahnya tak jauh dari rumahku juga mengeluhkan hal yang sama dengan cuaca, 

namun tak kuhiraukan celotehnya,  pikiranku tertuju fokus menyelesaikan tugas IPA yang tinggal satu nomor lagi 


Tiba - tiba Umi memanggil dari seberang meja 

Eh, “ Rani pekerjaan IPA mu sudah selesai belum ?” 

Tinggal satu nomor lagi yang belum selesai, Um


Cepat sekali kamu selesainya aku masih kurang 3 soal lagi nih  

Kasih tau, dong jawabannya 

Belum sempat aku membalas ucapan Rani bu guru Risma sudah masuk kekelas 

Suara khas bu Risma yang sedikit serak sontak membuat kami yang gaduh terdiam lalu berakting serius mengerjakan.


"Sudah selesai, Anak - anak ?" hening sesaat menyelimuti kelas 

Drama cuaca menjadi alasan berjamaah menepis tugas yang harus kami selesaikan 

Bu Risma yang sudah memasuki kelas langsung saja mengecek buku murid yang berserakan dimeja


Anak - anak, waktu pengerjaan tugas IPA sudah berakhir silahkan dikumpulkn tugasnya 


Sontak murid satu kelas menjawab, "Belum selesai, Bu guru !

“ Selesai tidak selesai tetap dikumpulkan ! ” , kata Bu Risma tegas.

Terlihat wajah Vina teman sebangku terjengit kaget mendengar ucapan tegas Bu Risma 


“ Aduh gimana ini  masih kurang 3 nomor lagi “ , gumam Vina 

“ Bantuin dong Rin,  please ? ” , rengek Vina 

Ya udah, cepat salin sebelum bukumu diambil paksa Bu Risma  


Bu Risma wali kelas kami memang cukup sabar dan telaten mengajar kami dikelas 5.

Satu hal yang ku sukai dari beliau yaitu disiplin sekali lumayan cerewet namun semua demi kebaikan kami para murid kelas 5 


Raut muka Bu Risma seperti tidak sabar lagi karena masih banyak murid tampak tergesa menyelesaikan


“ Cepat anak – anak, waktunya sudah lewat dari jam pelajaran “, seru Bu Risma sekali lagi 

Dengan sigap Bu Risma berjalan diantara deretan bangku mengambil pekerjaan murid tanpa menghiraukan alasan para murid 


Buru – buru semua murid mengumpulkan tugas IPA sebelum habis kesabaran Bu Risma 


Oh ya, namaku Rani, hobiku memasak, bersepeda dan membaca.

Saat kelas 3 SD ayahku meninggal dunia karena sakit jantung

Aku tinggal bersama ibu dan nenek.  Ibuku pekerjaannya berjualan dipasar.


Selepas sholat shubuh ibuku sudah bersiap pergi ke pasar 

Tiap hari minggu atau saat liburan aku pasti membantu ibuku berjualan di pasar  

Toko tempat ibuku berjualan di pasar  peninggalan almarhum bapak. 

Alhamdullilah cukup menopang kehidupan kami 


Sejak bapak meninggal ibu mengambil alih tugas bapak, dari mencari nafkah hingga memperhatikan kebutuhanku 

Maka dari itu aku sangat ingin dan bercita – cita membahagiakan ibuku 


Sebagai murid kelas 5 Rani tergolong murid rajin dan pandai 

Selain cakap pada bidang akademik Rani juga aktif mengikuti eskul Pencak Silat dan berhasil menyabet   “ Juara I Pecak Silat Champion “  dan mengharumkan nama SDN “ Harapan Bangsa ” pada kejuaraan Pecak Silat Tingkat Kabupaten 

Ini semua berkat dukungan semua pihak serta dua sahabat Rani,  Umi dan Vina juga guru kelasnya yang cantik Bu Risma Sari Dewi yang penuh perhatian dan telaten pada semua siswa kelas 5


Jujurly Rani sangat mengidolakan Bu Risma, 

beliau sangat sabar namun disiplin saat mengajar kelas kami yang tergolong sarat murid bandel mix sedikit bebal 


Bu Risma  pandai mendongeng dengan banyak cerita dan pengalaman membuat aku jadi terinspirasi dengan tambahan hobi baru yang aku tuliskan pada profil siswa dikelas.


Beliau sangat ramah pada siapa saja telaten dalam membimbing murid – muridnya 

Baik aku stop dulu cerita Bu Risma guru yang aku idolakan 


Sudah jadi kebiasaan Bu Risma selalu memberi motivasi baik sebelum maupun setelah pelajaran usai

Tak hentinya beliau lakukan disela pelajaran 


Sebelum kemudian saat pelajaran ditutup kuis sebelum ditutup berdoa sebelum pulang 

Suatu hal yang berulang Bu Risma sampaikan kepada murid agar mengulas kembali pelajaran yang didapat dari sekolah agar lebih mahir dan menguasai  materi yang diajarkan,

karena sewaktu – waktu Bu Risma akan mengadakan evaluasi dadakan, panjang lebar Bu Risma menjelaskan 


Murid murid kelihatan mulai tidak fokus mendengarkan arahan bu Risma,  selain rasa lapar juga terbayang makanan yang sudah menunggu dirumah 

 

Namun tidak untuk Rani yang serius menyimak arahan bu Risma sampai beliau meninggalkan kelas 


Ucapan singkat dan penuh makna dari bu Risma yang sampe sekarang melekat dan selalu tergiang – giang ditelinga. Rani.


Saat itu menjelang pelajaran usai beliau berkata, “Anak – anak,  perlu usaha besar untuk mewujudkan sebuah impian kesuksesan tidak serta merta jatuh dari langit. 

Sekali lagi belajarlah kalian dengan sungguh – sungguh ! “ begitu kata beliau.


Bel panjang berbunyi penanda kegiatan pelajaran berakhir 

Satu persatu murid salim kepada guru dan berhamburan keluar dari kelas 


Terlihat Vina, Rani dan Umi berjalan beriringan, mereka satu kelas kebetulan rumah mereka cukup berdekatan, hal itu yang menyebabkan mereka cepat akrab pulang sekolah bareng dan berangkat sekolah bareng 


Sebelum berpisah dipertigaan jalan Rani menawarkan pada temannya untuk bermain dirumahnya sembari mengulas pelajaran sekolah 

Kedua temannya pun mengiyakan tawaran Rani


Mereka berpisah di pertigaan jalan untuk menuju rumah masing – masing 

Sesampai dirumah Vina dan Umi berganti baju dan makan siang setelahnya mereka berpamitan pada ibunya  untuk belajar bersama di rumah Rani 


Begitu sampai di rumah,  Rani menyampaikan pada ibunya akan belajar bersama Umi dan Vina 

Oh bagus itu, Rani. 

Belajar kelompok bagus untuk memupuk persatuan dan kesatuan antar teman 

“Ganti bajumu dan makan siang  terlebih dulu ,  ya Nak ! “ . Iya bu, kata Rani 


Ibunya berlalu dan sibuk menyiapkan cemilan untuk mereka bertiga  

Sejenak Rani mendatangi ibunya sambal berkata, “ Terima kasih “ ,  ya Bu 

Ibunya tersenyum sambal mengelus kepala Rani

Dalam hati Rani bertekad untuk serius dan bersungguh – sungguh,  nasehat dari Bu Risma begitu menancap kuat pada hati Rani 


Vina tiba lebih dulu ditempat Rani, mereka berdua segera menyiapkan buku pelajaran yang akan dipelajari sembari menunggu Umi


Tak lama kemudian ketiga sahabat terlihat sibuk mengulas pelajaran sambil menikmati cemilan  buatan ibu 

Tenggelam pada keasyikan tak terasa hari menjelang sore ketiga sahabat berpamitan kembali kerumah masing – masing 


Tiga hari kemudian, para murid bertemu kembali dengan jadwal pelajaran IPA yang diampu Bu Risma. Hari itu tiba – tiba Ibu Risma mengadakan kuis dadakan.


“ Anak – anak hari ini ibu akan mengadakan sumatif berupa kuis 10 soal essay “, kata Ibu Risma 


Seluruh murid ricuh dan panik lantaran kaget karena belum belajar

Padahal Ibu Risma sudah memberikan informasi sebelumnya kepada mereka untuk mengulas pelajaran 


 Akan tetapi tidak demikian bagi Umi, Rani dan Vina ketiganya tampak tenang dan percaya diri mengerjakan kuis yang diberikan oleh Ibu Risma 


Ada 10 pertanyaan esai yang harus diisi oleh para murid. Bagi murid yang sudah selesai mengerjakan bisa langsung dikumpulkan dan pulang karena kuis dilakukan diakhir pelajaran


Dikala murid yang lain kesulitan mengerjakan namun Vina,Umi dan Rani mengerjakan soal  dengan cepat dan mengumpulkan lebih dulu dibanding teman – temannya 

Mereka pun bergegas pulang bersama 

Apa yang dinasehatkan Ibu Risma kepada murid A – Z  benar adanya. 


 “ Setuju tidak ?“, kata Rani  


Iya dong, jawab mereka hampir bersamaan 

Keesokan harinya Ibu Risma mengumumkan hasil kuis. di kelas 

Ketiga – tiganya mendapatkan nilai seratus 

Wajah mereka bertiga tampak bahagia 


Mereka semakin sadar untuk mendengarkan dan melaksanakan nasehat Ibu Risma serta belajar dengan serius dan sungguh sungguh.  


Demikian Cerpen Motivasi Inspiratif Menyambut Hari Guru Nasional 

Semoga Bermanfaat 






Posting Komentar

0 Komentar